Rabu, 17 Maret 2010

kesadaran spiritual...


Assalamualaikum wr, wb
Salawat dan salam kepada Junjungan kita nabi Muhammad saw beserta keluaraga, sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir jaman.
Bismillahirahmannirahim,

Mengapa Tuhan melahirkan kita di bumi ini..?
Mengapa Tuhan memberikan kehidupan di dunia ini..?
Mengapa Tuhan menguji manusia dengan peristiwa, suasana suka dan duka ?

Seorang ulama besar mengatakan bahwa sesungguhnya kita manusia dilahirkan kedunia agar dapat menikmati indahnya Surga kelak.
untuk mendapatkan dan mencapainya diperlukan kesungguhan, kekuatan, pengorbanan yang sangat besar.
Kenapa ada surga dan neraka..?
Apakah sesungguhnya skenario ini di ciptakan kepada manusia...?
Tentunya kapasitas pikiran dan rasionalitas kita tidak akan sampai kesana
ini semua adalah Kehendak-Nya dan semua telah diatur dengan sangat sempurna.
Tetapi satu hal yang telah ditegaskan dalam kitab suci al-Quran bahwa sesungguhnya Tuhan, Allah swt berfirman tidak Ku-ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah (taat) kepada-Ku semata.

Seperti halnya kendaraan dia telah dibuat dengan batasan dan ukuran yang sesuai dengan fungsi dan bentuknya melalui perencanaan dan perhitungan yang sangat matang.
sebuah mobil dapat berlari kencang hingga 100km/jam, 200km/jam, atau lebih dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kegunaannya.

Spiritual sangatlah penting di kelola oleh diri manusia agar kita memiliki pegangan ataupun sandaran dalam menjalankan kehidupan yang serba kompleks.

Mengambil dari pernyataan seorang ulama besar Maulana Jalaludin Rumi qs yang saya simpulkan sebagai berikut bahwa ada dua jalan spiritual yang bisa kita tempuh yaitu jalan pertama dengan kerahiban atau memberikan ruang yang sangat kecil untuk dunia dan menghambakan diri kepada Tuhan dengan porsi yang sangat besar, dan jalan kedua adalah mengambil dunia dengan maksud melakukan penghambaan kepada Tuhan dengan menerima segala beban, masalah dan berbagai kendala dalam kehidupan dunia tanpa meninggalkan kewajiban penghambaan kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.

Selasa, 09 Maret 2010

Duhai Nabi...


Assalamualaikum wr,wb
Bismillahirahmannirahim
Allahuma sholi ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wasalim,
Allahuma shali ala Muhammadin wa ala alaihi Muhammadin wasalim,

Sebentar lagi kita akan memperingati kelahiran the real "Juru Selamat"
yang diutus oleh Yang Maha Pengasih SANG PENCIPTA sebagai Rahmat untuk alam semesta.

Tidak ada yang melarang dan juga mempersilahkan untuk mengadakan peringatan kelahiran sang "Juru selamat" yang paling kasih ini secara gamblang keluar dari mulut beliau saw sendiri.

Kita di persilahkan untuk memilih dengan kadar kecintaan kita masing-masing dan yang kita rasakan untuk memperingati kelahiran Bintang yang sangat Cemerlang ini dengan berbagai ekspresi.

Allah swt sendiri mendudukan beliau saw dengan sangat mulia di sisi-Nya, Namanya disandingkan dengan Nama Allah swt, bila manusia mengucapkannya (ber-syahadat) dia akan memiliki kunci untuk dapat menikmati Mahligai Keindahan Istana, Taman dan sungai-sungai yang mengalir dibawahnya serta keindahan para Bidadari yang cantik dan kemilauan sebagai penghuninya.

Dosa sebesar gunung dan sebanyak buih di lautan pun akan terhapuskan di hadapan Mahkamah pengadilan yang Maha Agung Dengan izin Allah swt ketika syafaat, pertolongan Beliau yang sangat penyayang di kemukakan.

Suatu hari ada seorang ulama shalih beliau sedang rindu kepada Nabi Muhammad saw kemudian beliau menyusun barisan kata-kata pujian (sholawat) kepada sang kekasih saw berhari-hari sehingga tiba pada waktu matahari mulai terbenam datanglah sesosok berupa manusia yang berpakain serba putih mengatakan, " cukup-cukup sudah, catatan pahala ini tidak akan pernah habis-habisnya tertulis.(dia diyakini sebagai Malaikat pencatat amal baik).
Sehingga beliau pun menutup barisan tulisan pujian kepada Nabi saw.

Alkisah, Al-Bûshîrî berinisiatif menggubah syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad saw di kala dia terterpa musibah penyakit yang membuatnya harus berbaring di tempat tidur selama berbulan-bulan.
Beberapa dokter yang didatangkan tidak mampu menyembuhkannya.kemudian beliau berinisiatif menyusun dan menggubah syair puji-pujian kepada Nabi saw sebagai doa perantara demi kesembuhannya. Beberapa saat setelah gubahannya selesai, dia bermimpi didatangi Nabi Muhammad saw.
Nabi mengusap-usap rambutnya dan menyelimutinya dengan burdah (baju hangat yang terbuat dari kulit binatang) yang biasa dipakai Nabi. Karena mimpinya ini, Al-Bûshîrî menjdi sembuh total dan esoknya dia bisa keluar rumah dengan segar bugar yang membuat semua saudara-kerabatnya terheran-heran, gubahan syair pujian ini yg akhirnya kita kenal dengan shalawat burdah.
Sungguh Cinta Beliau saw sangat lebih besar kepada umatnya dari waktu beliau hidup di dunia sampai hari akhir melebihi apapun walaupun cinta beliau saw bertepuk sebelah tangan oleh yang mengaku umatnya karena kebodohan dan kealphaan.

Shollu ala Nabi..